Yayasan SM-3T Institute Gandeng GGD Lombok Tengah Adakan Penguatan Karakter Bagi Siswa

LOMBOK TENGAH, fajarnasional.com –  Guru Garis Depan (GGD) Lombok Tengah menyelenggarakan kegiatan Mengedukasi Anak Negeri (MEAN) yang ke dua pada tahun 2020. Sebelumnya, GGD Lombok sukses mengadakan acara yang sama pada tahun 2018 yang lalu.

Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin dari Yayasan SM-3T Institute yang selalu berkolaborasi dengan GGD yang tersebar di seluruh kabupaten di Indonesia.

MEAN kali ini menghadirkan nuansa yang sedikit berbeda, selain karena masih dalam suasana New Normal setelah banyak wilayah khususnya NTB terserang Covid-19. Sehingga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan tersebut menekankan pada penguatan karakter yang dikemas dalam kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Dalam sambutannya, Nurrahman, ketua panitia, mengatakan, kegiatan MEAN merupakan kegiatan untuk tingkat SMA. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap program ini bisa terus terlaksana secara berkesinambungan.

Muhammad Rusdi menyampaikan hal senada. Menurut Rusdi, yang juga merupakan Koordinator GGD Loteng, berharap mampu membawa dampak positif dan membentuk jiwa leadership bagi siswa yang telah mengikutinya. Selain itu, peserta yang ikut dapat menularkan hal-hal positif yang telah ia peroleh selama kegiatan berlangsung.

Program MEAN yang dilaksanakan kali ini bertempat di SMA Negeri 1 Praya Barat Daya ini, diharapkan biasa memberikan suatu manfaat luar biasa. Bisa menjadi moment untuk menanamkan penguatan karakter bagi siswa. Kegiatan ini hanya cikal bakal dalam menguatkan karakter siswa di lingkungan sekolah. Namun, pembinaan yang berkesinambungan hendaklah terus dilakukan. Hal terpenting selama kegiatan dan yang menjadi catatan besar adalah untuk terus memperhatikan protokoler kesehatan dalam setiap aspek pelaksanaan kegiatan. Sejak awal kegiatan dilaksanakan pengecekan suhu tubuh, penyemprotan handsanitizer dan pembagian masker, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan demikian himbauan dari Rendika Dhani Pratama selaku perwakilan dari, Yayasan SM-3T Institute dalam sambutannnya di acara pembukaan.

Kepala SMA Negeri 1 Praya Barat Daya, Baiq Budiarti, S.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan menekankan supaya para peserta yang juga berasal dari beberapa sekolah jenjang SMA, SMK dan MA yang ada di sekitar Kecamatan Praya Barat Daya dan Praya Barat bisa menggali potensi diri secara maksimal.

Ada satu hal mengesankan yang disampaikan Ibu Kepala SMA Negeri 1 Praya Barat Daya dalam pidato sambutanya. “ Sebesar apapun badanmu kalau hatimu kecil maka kau bukan apa-apa, sekecil apapun badanmu jika hati dan semangatmu besar maka kau akan menjadi orang yang hebat”. Tidak lupa pula beliau selaku tuan rumah langsung diminta membuka acara secara resmi.

Kegiatan pembukaaan MEAN secara keseluruhan berjalan sangat lancer dan khidmat. Peserta beserta seluruh panitia menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dengan penuh semangat dan penghayatan dilanjutkan dengan menyanyikan mars SM-3T yang menggugah jiwa. Tidak lupa alunan merdu pembacaan ayat suci Al-Qur’an mengawali rangkaian acara pembukaan dan ditutup dengan doa yang khusuk menyentuh, dipimpin langsung oleh koordinator GGD Lombok Tengah, Muhammmad Rusdi , S.Pd.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar Bela Negara yang diisi oleh Bapak Saharuddin dari Koramil Praya Barat Daya yang mampu membius peserta dalam semangat membara bela Negara. Beliau dengan begitu semangat khas seorang tentara menggembleng semangat cinta tanah air dan nilai-nilai Pancasila dengan begitu berapi-api. Dipandu oleh moderator Bapak Onny Chandra Firdaus yang merupakan seorang guru sejarah, seminar wawasan kebangsaan dan bela Negara yang berlangsung selama satu jam tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.

Acara terus berlanjut dengan hadirnya dokter Heru dari Puskesmas Darek selaku pembicara yang menyampaikan kampanye anti narkoba dan HIV AIDS didampingi oleh Bapak Aan Bagoes selaku moderator yang merupakan seorang guru penjaskes. Peserta dari berbagai sekolah begitu antusias bertanya langsung kepada Pak Dokter Heru selaku ahli kesehatan. Pertanyaan yang disampaikan pesrta begitu cerdas dan kritis. Seolah-olah tak ingin menyia-nyikan ksempatan langka untuk menggali informasi penting tersebut.

Dokter Heru pun dari balik maskernya menjawab dengan detail dan cerdas setiap pertanyaan peserta. Nampak peserta begitu menikmati kegiatan tersebut tanpa merasa bosan dan lelah.
Hadir pembicara berikutnya setelah kampanye anti narkoba dan HIV AIDS adalah Bapak Iham Prakoso dari Rumah Perkembangan NTB. Beliau adalah seorang psikolog, pakar psikologi perkembangan anak. Beliau membawakan materi tentang gerakan stop bullying dan penguatan karakter.

Dalam kesempatan tersebut beliau didampingi oleh Ibu Wahyuni Febriantiwi seorang guru bimbingan konseling dari tim GGD Lombok Tengah.

Materi yang dibawakan bertajuk, Izinkan Aku Bahagia, membeberkan kepada peserta tentang betapa bahayanya perilaku bullying, apa dampaknya, apa penyebabnya, dan bagaimana bertahan menhadapi perilaku bullying tersebut. Kegiatan berlangsung dengan begitu menyenangkan karena dikemas dengan permainan menarik, menyanyi dan menari.

Di samping itu, diujung pertemuan, Bapak Ilham Prakoso memberikan sedikit renungan kepada para peserta yang sukses membuat peserta menangis dan terharu.

Acara di hari pertama dijeda dengan kegiatan istirahat sholat dan makan ( isoma) yang berlangsung tertib dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Setelah ishoma, peserta di bagi dalam 3 kelas peminatan, yang pertama seni tari, hasta karya dan yang terakhir kelas puisi. Kelas tari dibina langsung oleh Ibu Rely Mariana Dewi dengan dua timnya. Bahkan untuk kegiatan tari kegiatan latihannnya sudah dimulai lebih awal. Kelas hasta karya dibina langsung oleh Bapak Onny Chandra Firdaus dengan Bapak Dian Khoirul Huda sebagai tim hasta karya.

Sedangkan untuk kelas puisi dibina langsung oleh Bapak Bakharuddin Novam dan Ibu Eva Ratna Mustika Sari.
Hari pertama kelas peminatan diisi dengan pengantar materi untuk memotivasi peserta agar semangat berkarya. Namun, khusus untuk kelas tari sudah langsung berlatih.

Tarian yang diajarkan adalah tari Sasambo, tarian kreasi dari daerah NTB. Kelas hasta karya memperkenalkan tekhnik shibori, sebuah tekhnik pewarnaan kain dari Jepang hamper sama dengan tekhnik jumputan. Sedangkan untuk kelas puisi sudah mulai diberikan tips dan tekhnik penulisan puisi. Tidak hanya tekhnik penulisan, peserta juga diajarkan tekhnik membaca dan musikalisasi puisi.

Hari ke dua pelaksanaan MEAN, siswa langsung diarahkan untuk masuk kelas peminatan setelah sebelumnya dilakukan pengarahan dan doa bersama yang dipimpin salah satu peserta. Tidak lupa pula prosedur kesehatan di hari pertama tetap dilakukan.

Kelas tari, bersama Ibu Rely Mariana Dewi dan team melakukan geladi bersih dan latihan untuk modern dance. Selain akan menampilkan tari Sasambo dari kelas tari juga akan menampikan modern dance. Modern dance ditampilkan sebagai upaya mengarahkan anak zaman now yang melek medsos untuk hal-hal positif. Setelah pematapan gerakan tari, dilanjutkan dengan sesi make over, siswa langsung dimake up oleh tim tari tanpa menggunakan jasa tata rias dari luar. Meski demikian tampilan peserta baik dari segi busana dan riasan sangat memukau. Tidak kalah dengan salon professional.

Kelas hasta karya berlangsung begitu meriah di bawah bimbingan Bapak Onny Chandra Firdaus dan Bapak Dian Khoirul Huda. Untuk hari ke dua, peserta langsung praktik. Peserta terlebih dahulu dibagikan kain berukuran 50×50 cm. Peserta diarahkan untuk melipat kain sesuai motif yang diinginkan.

Berikutnya, peserta mewarnai kain yang sudah dilipat dengan pewarna tekstil. Stelah proses pewarnaan peserta diarahkan untuk menjemur kain yangsudah diwarnai di bawah terik matahari.

Sementara untuk kelas puisi di bawah bimbingan Bapak Bakharuddin Novam dan Ibu Eva Ratna Mustika Sari, peserta diarahkan untuk menhasilkan karya berupa puisi dan membuat mini mading dan Big Book dari karya yang sudah dihasilkan. Pembuatan mini mading dan Big Book memanfaatkan bahan alam yang ada di sekita, misalkan bunga, ranting atau rumput kering yang ada di sekita. Setelah itu dipilh satu peserta untuk membacakan karyanya sendiri.

Sedangkan siswa yang lain dilatih untuk membaca puisi berantai.
Puncak dari kegiatan ini dirancang dalam bentuk semi formal berupa pertujukan dari tiga kelas dirangkai dengan acara penutupan. Acara penutupan dibuka dengan tampilan yang sangat memukau dari kelas tari dengan menampilkan tari Sasambo.

Meski hanya berlatih beberapa hari, peserta mampu menampilkan tarian dengan begitu apik dan lincah. Acara dilanjutkan denga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SM-3T dipandu oleh dirigen handal GGD Lombok Tengah Ibu Muthmainnah Wahyuning Tyas.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan laporan ketua panitia Bapak Nurrahman, dan sambutan-sambutan, secara berturut-turut disampaikan oleh Koordinator GGD Lombok Tengah Bapak Muhammad Rusdi, Perawakilan dari Yayasan SM-3T institute Bang Randika Dhani Saputra dilanjutkan oleh Ibu Baiq Budiarti Kepala SMA Negari 1 Praya Barat Daya selaku tuan rumah sekaligus menutup acara MEAN secara resmi. Setelah sambutan kepala sekolah sebuah persembahan puisi dibawakan dengan begitu syahdu dan penuh keharuan oleh perwakilan GGD Lombok Tengah Ibu Yuyun Setiawati yang mebacakan puisi dengan judul “Membara”, tentang kerinduan untuk berkumpul dengan orang terkasih yang masih belum bisa ditunaikan karena pandemic dan tugas.

Setelah suasana yang penuh haru, peserta dan panitia dihibur oleh pertujukkan mengesankan dan mengajutkan dari kelas hasta karya yang melakukan fashion show dari kain shibori yang dikrasikan menjadi banyak hal, seperti sapuq (hiasan kepala orang Lombok), slayer, sapu tangan, hiasan leher, masker, hiasan tas dan lain sebagainya. Mereka tampil melenggak-lenggok layaknya model handal di atas catwalks. Diiringi music yang sedikit ngibits dan energik, mereka tampil begitu percaya diri.

Tidak mau ketingggalan, peserta dari kelas puisi pun unjuk kebolehan dengan membacakan puisi berantai yang berjudul, “Syair Mandalika”, sebuah puisi tentang keindahan Tanah Mandalika, Lombok bagian selatan yang begitu memesona.

Dilanjutkan dengan pembagian piagam secara simbolis diwakili dua orang peserta dan penyerahan plakat cendera mata dari pihak Yayasan SM-3T Institute yang langsung diserahkan Bang Randika kepada Ibu Kepala SMA Negeri 1 Praya Barat Daya Baiq Budiarti.

Kegiatan masih dilanjutkan dengan pertujukan modern dance yang mapu membius peserta dalam kekaguman. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari kelas puisi oleh Leo Pratama dengan membacakan puisinya sendiri yang berjudul “Setapak Selamanya”, sebuah puisi tentang ungkapan jiwa positif sebagai seorang pelajar dan ungkapan terima kasih kepada guru, yang mempu membawa dalam suasana haru biru. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, penyerahan bingkisan dan foto bersama(Yuyun).

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *