Selamat Datang Mahasiswa Baru, Jangan Bergabung di PMII

Oleh: Aulia Ahmad Rasyadi (Kader PMII Sumbawa)

SUMBAWA BESAR, fajarnasional.com – Tahun ajaran baru bagi seluruh perguruan tinggi baik universitas, insitut, sekolah tinggi atau lain sebagainya tentunya akan selalu di penuhi oleh berbagai warna wajah pendatang baru. Para wajah pendatang baru yang polos datang dengan penuh keberagaman soal mimpi dan hidup dengan harapan dapat menjadi insan atau pribadi yang lebih baik ke depan dengan diterimanya di perguruan tinggi atau biasa dikenal dengan istilah kampus.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama sebelum terjun lebih jauh dalam menjajaki kehidupan sehari-seharinya di dalam kampus tentunya mahasiswa baru atau disingkat maba akan di berikan masa orientasi pengenalan mengenai persoalan seluk beluk kehidupan dan lingkungan kampus, tak luput pula pengenalan terhadap organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada di dalam kampus baik itu sifatnya internal maupun eksternal.

Pada setiap perguruan tinggi atau kampus tentunya bukan hal yang biasa melihat berbagai macam organisasi – organisasi eksternal mahasiswa dengan berbagai macam ideologi di dalamnya, baik yang menamakan dirinya kesatuan, ikatan, pergerakan, himpunan dan sebagainya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang familiar disingkat PMII adalah salah satunya.

PMII merupakan salah satu organisasi terbesar dari sekian banyak organisasi mahasiswa di indonesia yang mendominasi di sejumlah kampus – kampus, baik kampus berstatus swasta ataupun negeri hampir dipastikan hampir seluruh kampus pada setiap wilayah di Indonesia bahkan hingga luar negeri terdapat PMII.

Namun pada tulisan ini, penulis mencoba mengajak agar jangan ikut bergabung dan menenggelamkan diri menjadi menjadi bagian dari organisasi berlogo perisai dengan corak warna biru kuning ini.

Mengapa demikian..?, mari membaca sampai habis dalam urian narasi yang tertulis dibawah ini.

PMII dalam sejarahnya merupakan organisasi yang lahir dari rahim dan merupakan bagian dari Nahdatul Ulama (NU), PMII lahir di surabaya pada tanggal 17 April 1960, dikomandani oleh sahabat Mahbub Djunaidi sebagai Ketua umum pertama 1960 – 1967, PMII lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman, ide dasar berdirinya PMII bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin kala itu untuk membentuk suatu wadah organisasi mahasiswa yang menganut ideologi Ahlussunah Wal Jama’ah dan berasaskan pancasila.

Sebagaimana tujuan organisasi PMII yang termaktub dalam Anggaran dasar organisasi Bab IV pasal 4 yakni ‘’Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada allah swt, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan kemerdekaan Indonesia”.

Disamping itu, terdapat terdapat pula beberapa hal yang menjadi penyebab berdirinya PMII saat itu salah satunya yakni carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950 – 1959 kala itu, tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang – undangan yang ada, dan pisahnya NU dari Masyumi.

Kini 61 tahun sudah organisasi pergerakan terhebat Indonesia itu berusia tentunya banyak lanjutan kisah sejarah dan momen besar yang dilaui yang tidak dapat dituliskan dalam satu atau dua halaman saja. Maka oleh karena itu tidak dituliskan disini secara panjang dan lebar.

Lalu mengapa jangan bergabung di PMII!..?

Dikarenakan, PMII didirikan bukan hanya sekedar menjadi tempat komunitas atau organisasi perkumpulan mahasiswa saja, bukan didirikan yakni sebagai tempat guna mencari teman bernain game online (Mabar).

PMII juga bukan hanya sekedar sebatas tempat nongkrong dengan obrolan receh, dan tidak didirikan sebagai tempat mencari lembaran kertas berangka dan proyek lintas sektor super duper. Tapi lebih dari semua itu. Oleh karena itu “Jangan Gabung PMII!”.

Melihat jauh kembali ke sejarah PMII didirikan dengan tujuan yang begitu mulia dan bermakna, sebagai tempat menciptakan muslim intelektual berproses dan belajar dan mengawal cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Tentu bukan sebuah kesombongan jika PMII dapat dikatakan sebagai organisasi yang berjasa besar hadir membela rakyat yang termajinalkan oleh keputusan pemangku jabatan dan selalu melawan berbagai ketimpangan yang nantinya akan menyusahkan rakyat.

Tepatnya pada tanggal 14 Juli 1972 dicetuskan deklarasi independensi PMII yang dikenal dengan Deklarasi Murnajati yang dimana secara tegas PMII sebagai organisasi independen yang tidak berafiliasi dengan organisasi manapun, deklarasi ini merupakan sebuah pernyataan sikap PMII sebagai organisasi mahasiswa guna mempertahankan idealisme dan moral mahasiswa agar tidak terjebak pada kepentingan politik praktis jika tetap bernaung di bawah NU.

Dalam hal ini dapat disaksikan bagaimana keseriusan PMII terkait menjaga marwah sebagai sebuah organisasi pergerakan aktivis mahasiwa yang benar-benar komitmen berjuang bagi kepentingan rakyat indonesia sepenuhnya. Meskipun di tahun 1991 setelah 12 tahun berlalu akhirnya terjadi interdependensi PMII-NU.

Interdepensi PMII-NU merupakan sikap yang tidak saling mengintervensi secara struktural dan kelembagaan, tetapi memiliki visi dan tujuan yang sama.

Oleh karena itu, jangan coba – coba gabung PMII jika belum siap menjadi seorang pribadi yang optimis dan komitmen dalam memperjuangkan cita – cita kemerdekaan Indonesia.
Jangan gabung di PMII jika masih memikirkan diri sendiri, masih bergelut dengan kepentingan pribadi, dan berjiwa apatis apalagi oportunisme.

Jangan gabung di PMII!, karena PMII tidak diperuntukan bagi mahasiswa seperti demikian, namun PMII membutuhkan manusia yang siap bertemu dengan rakyat demi terwujudnya pribadi muslim indonesia yang bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Dan bukan untuk memperalat rakyat guna bertemu dengan pejabat.

Untuk itu, jangan sekali-kali mencoba bergabung di PMII jika berpikiran hanya menjadi pejabat karena mengetahui karena begitu banyaknya alumni pergerakan dalam lingkaran parlemen pemerintahan.

Karena, PMII bukan jalan licin yang melewati jalur semacam itu, tapi jalan PMII adalah jalan belajar, mengabdi dan memperbaiki diri dengan selalu mengharap Keridhaan dari Allah SWT.
Apalagi jika kita berbicara tentang Nilai Dasar Pergerakan PMII yang seharusnya mempunyai tujuan yang sangat mulia untuk memberbaiki hubungan manusia dengan tuhannya juga dengan sesama manusianya dan dengan alam sekitarnya.

Jadi, sebaik mungkin mungkin ku katakan, Jangan gabung PMII, kamu tidak akan kuat. Sekali lagi, Jangan Gabung PMII. Namun, jika kau punya niat yang baik dan tulus untuk belajar dan memperbaiki, maka terjun dan bergabunglah wahai sahabatku!!. (Red)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.