Mengolah Waktu atau Diolah Waktu, Begini Penjelasannya!

الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك

“Al-waqtu kassaifi in lam taqtha’hu qatha’aka” (Al-Mahfudhot).

Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu. Begitulah maqolah Imam Syafii, kata kata mutiara yg sangat masyhur.

Kiranya kita sebagai manusia yg telah dititahkan oleh Allah SWT sebagai seorang khalifah di muka bumi ini, sudah selayaknya kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya agar kita tidak lupa akan status yang di amanahkan oleh Allah SWT kepada kita.

Ada 2 kategori manusia, yaitu :
1. Manusia yang mengolah waktu
Yaitu manusia yang bisa mengisi waktunya dengan baik. Sehingga selalu bisa menjalankan kewajibannya dengan sempurna dan tidak ada waktu yang terbuang untuk hal yang tidak bermanfaat.

2. Orang yang diolah waktu
Yaitu orang yang membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu. Ini merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu. Padahal, waktu dan kesempatan tidak pernah datang untuk kedua kalinya.

Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat, dimana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori).

Disinilah bahayanya golongan orang yang kedua. Karena orang yang suka menunda, maka ia akan kehabisan waktu. Sehingga apa yang diinginkannya tidak akan pernah berhasil dan hanya berhenti di angan angan. Inilah kemenangan iblis.

Sementara, Masa dibagi menjadi tiga, yaitu masa yang telah lalu, masa yang sekarang dan masa yang akan datang.

Masa lalu kita sudah tidak dapat menggantinya, karena ia bagaikan air yang mengalir dan sekali mengalir maka tidak bisa kembali lagi.

Masa sekarang, inilah masa yg harus kita pergunakan sebaik mungkin, agar nantinya tidak menjadi beban yg memberatkan kita dihadapan pengadilan-Nya dzat yang maha adil.

Masa depan, yang mana kita tidak dapat memastikannya.

Untuk itu, marilah kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang positif. Karena Kita tidak pernah tahu berapa banyak waktu yang kita miliki.

Janganlah kita berangan angan yg terlalu panjang, karena tidak ada jaminan apakah kita masih dapat menatap mentari di esok hari. Mulailah semuanya dari sekarang untuk selalu berbuat kemanfaatan. (Ayoeb/NDY)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *