Berapa Umur Kita Yang Sesungguhnya? Ini Penjelasannya.

fajarnasional.com – Untuk bisa mengetahui berapa umur kita, maka kita harus melakukan introspeksi pada pribadi kita sendiri, dengan menghitung kegiatan yang selama ini kita lakukan sehari hari. Dengan begitu maka akan bisa mengetahui berapa umur kita yang sebenarnya. Dalam arti waktu yang kita gunakan untuk kegiatan ibadah dan kegiatan bermanfaat untuk sesama, maka itulah hitungan umur kita yang sesungguhnya.

Baca Juga : Syarat Menciptakan Keluhuran, Simak Penjelasannya !

Contohnya adalah dengan menghitung berapa waktu kita untuk ibadah, belajar, atau kegiatan positif lainnya, inilah umur yang terhitung. Sementara waktu yang kita habiskan untuk bermain game dan kegiatan yang tidak perlu lainnya, ini adalah umur yang terbuang atau tidak terhitung.

Setelah menghitungnya barulah kita mulai menyadari, umur kita yang sesungguhnya ternyata hanya sedikit saja yang bermanfaat. Sedangkan umur yang terbuang sia sia untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, sangatlah banyak.

Oleh sebab itu mari kita mulai melakukan perubahan pada pribadi kita, untuk menebus umur kita yang terbuang dengan menyimak maqolah dari Sayyidina Ali, tentang 3 golongan manusia :

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون

“Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat”.

Untuk itu agar bisa menjadi orang yang beruntung sesuai dengan maqolah Sayyidina Ali, maka seseorang harus selalu lebih baik amalannya dalam setiap harinya. Dengan cara mengisinya lewat kegiatan yang positif dan menjaga jangan sampai melakukan perbuatan yang membuatnya rugi ataupun celaka.

Penjelasan Alquran

Dalam ayat Alquran juga menjelaskan tentang mempersiapkan hari esok.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Hasyr ayat 18).

Jadi, setiap muslim harus introspeksi terus tentang apa perbuatannya untuk masa depannya. “Hari esok” dalam ayat tersebut mengandung makna: hari esok yang dekat yaitu dunia, dan hari esok yang jauh yaitu akhirat.
Artinya, kaum muslimin harus selalu menyiapkan pribadinya agar sukses masa depannya baik dunia maupun akhirat.

Baca Juga : Kunci Sukses Doa, ini Penjelasannya.

Semoga pada sisa umur ini, kita bisa introspeksi dan mensyukurinya dengan meningkatkan amal kebajikan, agar termasuk pada golongan orang orang yang beruntung. Amin. (Atz)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.