Hari Perawat Internasional, Nasib Perawat Masih Terabaikan

Oleh : Aulia Ahmad Rasyadi (Alumni FKes Universitas Samawa)

Tepat pada hari ini 12 Mei 2021 merupakan hari yang berbahagia bagi seluruh tenaga profesional perawat di dunia setelah ditetapkannya sebagai international nurse day oleh The International Council of Nurses (ICN) sejak 12 Mei 1974 selaku Dewan perawat internasional, sekaligus untuk memperingati hari kelahiran Florence Nightingale sang tokoh pelopor reformasi dalam dunia keperawatan yang atas dedikasi dan pengabdiannya menghantarkan profesi perawat sehingga ditetapkan sebagai tenaga kesehatan profesional yang sebelumnya dianggap sebagai pekerjaan hina pada masanya.

Hari Perawat Internasional ditujukan untuk memberi suatu kesempatan memperingati para perawat seantero dunia dan kontribusinya dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di seluruh penjuru dunia.

Perawat begitu memegang peran penting dalam merawat, menjaga dan memperhatikan setiap perkembangan kondisi pasien baik individu, keluarga, maupun kelompok atau masyarakat.

Peran perawat yang begitu berpengaruh tak bisa dilepaskan menjadi salah satu faktor dalam mempengaruhi populasi dan sistem kesehatan.
Pandemi Covid – 19 yang masih terjadi hingga saat ini adalah pengingat dari peran vital dan totalitas profesi perawat dalam berjuang sebagai garda terdepan memberikan perawatan yang optimal dan maksimal dalam mengutamakan keselamatan pasien.

Namun di satu sisi dibalik napak tilas atas dedikasi dan perjuangan para perawat sebagai tenaga profesional secara khusunya pada sejumlah wilayah di tanah air sebagaimana fungsi dan tugasnya yang diatur dalam undang – undang nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang diwujudkan melalui pemberian pelayanan kesehatan profesional, akan tetapi nasib buruk masih begitu banyak menghantui tenaga profesional perawat di indonesia. Bahkan begitu buruknya dapat dikatakan bahwa perawat indonesia masih terjajah dan belum memperoleh kemerdekaan di negerinya sendiri.

Bagaimana tidak dapat disaksikan dari resiko beban kerja yang di hadapi ketika menangani pasien tak sebanding bahkan ada yang terlampau jauh dengan kesejahteraan yang diterima.
Padahal jika kita berkaca tentang peran dan sumbangsih perawat tak bisa dipungkiri perawat begitu berkontribusi besar terhadap negeri dari masa ke masa.

Pada masa pra kemerdekaan perawat turut aktif berperan bersama rakyat dan para prajurit indonesia di medan perang dalam barisan memperjuangkan kemerdekaan indonesia, yang mengakibatkan banyak tokoh perawat pada masa itu tewas di medan perang. Begitu pun pada hari ini dapat kita saksikan sebagai garda terdepan tidak sedikit perawat yang berguguran dalam merawat putra – putri bangsa melawan wabah virus covid – 19.

Semoga melalui momentum peringatan hari perawat internasional ini bisa membuka mata hati pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah dalam memprioritaskan kesejahteraan bagi profesi perawat.

Bagikan

One thought on “Hari Perawat Internasional, Nasib Perawat Masih Terabaikan

  • 12/05/2021 pada 06:49
    Permalink

    Semoga perawat di indonesia semakin jaya

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.