GMNI BIMA Sayangkan Tindakan Alumni Intervensi GMNI

BIMA, fajarnasional.com – Bukan perkara sulit bagi kami untuk melawan elit Alumni GMNI. Apalagi, ia yang memimpin organisasi alumni GMNI itu, sudah membatasi gerak kader pada segala lini. Bahkan, memecah belah GMNI dan memperalat serta menghasut berbagai pihak demi kepentingannya dan kelompoknya.

Saya pribadi sebagai kader GMNI, menyesal ada sikap pemimpin organisasi alumni yang tidak netral dan ikut campur dalam internal kader. Lebih baik mundur sebagai pemimpin organisasi bertajuk “persatuan”, jika sepak terjangnya justru menyebabkan perpecahan besar pada tubuh GMNI.

Kalau kepada adik-adik di rumah organisasinya saja ia gagal memberikan tauladan & menjadi sosok pemersatu, apakabar dengan organisasi setingkat lembaga tinggi negara?

Mereka memperalat para penghianat konstitusi organisasi demi kepentingan pragmatis pribadi dan mengakomodir kepentingan kelompok alumni. Yang mengkoordinatori adalah Arjuna Putra Aldino, M Ageng Dendy Setiawan, Robaytullah Kusuma Jaya dan Clance Teddy.

Mereka telah rela meninggalkan arena Kongres Ambon yang berada di Kristian Center dan mengadakan kumpul kumpul lesehan di Hotel Amaris dengan beberapa kader dan alumni pragmatis.

Menerima bayaran hingga puluhan juta dan tergiur iming-iming jabatan dari pemimpin organisasi alumni GMNI itu. Atas ulahnya, Kongres GMNI memecat mereka sbg kader secara tidak hormat.

Ohya, apa dasarnya ada pihak mendukung kepemimpinan Arjuna dan Dendy ya?

Lesehan tanpa mekanisme persidangan pada hotel Amaris kah? Padahal DPC GMNI Yogya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi bagi Arjuna untuk mencalonkan sebagai calon ketua umum, begitu juga DPC GMNI Surabaya bagi Dendy.

Akibatnya, kedua cabang itu terpecah belah. Betapa mengerikannya ambisi orang-orang yang terlibat ini hingga merusak tatanan dua cabang besar yang bersejarah bagi GMNI. Bukan hanya rekayasa, mereka melakukannya demi memecah belah sampai pada tahap intimidasi, pengepungan, pemukulan, yang gejolaknya berlangsung pasca kongres.

Robaytullah dan Clance, juga sama “nggak beres” nya. Sebagai sepasang pimpinan GMNI hasil Kongres Manado, keduanya mangkir, tidak memberikan Laporan Pertanggung Jawaban pada hadapan para pimpinan cabang dalam Kongres Ambon.

Sebagai kader yang paham konstitusi organisasi dan paham gerakan, saya akan melakukan perlawanan kepada mereka sampai kebohongan yang mereka lakukan Terbongkar dan meminta maaf kepada seluruh kader GMNI dari Sabang Sampai Merauke.

Alumni pimpinan organisasi “persatuan” kok tidak mempersatukan, ada-ada saja. (Baim/NDY)

Bagikan

2 komentar pada “GMNI BIMA Sayangkan Tindakan Alumni Intervensi GMNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.