FGD Kolaborasi Mahasiswa IP FISIP Unmuh Jember Hasilkan MOU Pemberdayaan UMKM Desa Kesilir
JEMBER, fajarnasional.com – Beberapa waktu lalu, (3/08/2021) 4 mahasiswa antara lain, Yashinta, Yayank, Illa dan Shofia menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di kantor Kecamatan Wuluhan. Tujuannya, meningkatkan kapasitas UMKM yang ada di desa Kesilir.
Yashinta (22), koordinator kegiatan menjelaskan bahwa, bahwa FGD tersebut didasarkan pada tata kelola pemerintahan kolaboratif. Harapannya bisa menghasilkan kerja sama antar pemerintah desa setempat dengan pengusaha untuk meningkatkan kapasitas UMKM.
“Supaya UMKM yang ada di Desa Kesilir semakin berdaya dan berkembang,” tukas Yashinta.
Kegiatan tersebut, jelas Yashinta, dilatari oleh program MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Sehingga dia dan kawan-kawannya ditugaskan oleh kampus memfasilitasi praktik tata kelola pemerintahan kolaboratif di Desa Kesilir.
“Karena terkait dengan ekonomi masyarakat, maka, bentuk tata kelola kolaborasinya kerja sama Pemerintah Desa Kesilir dengan OWS untuk peningkatan kapasitas UMKM,” Imbuh Yashinta.
Diketahui, pemerintah desa Kesilir sedang kerja sama dengan perusahaan startup OWS (One Way Shop). Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi dan digital yang menyediakan pasar online bagi produk UMKM.
Bisnis startup seperti OWS, biasanya lebih mengutamakan ide-ide baru dan memberi solusi permasalahan bagi konsumen.
Acara FGD yang dikoordinatori Yashinta itu dimulai pukul 9 pagi. Sesi sambutan diisi oleh Camat Wuluhan, Kades Kesilir dan Dosen Pembimbing mahasiswa.
Camat Wuluhan Gatot Suharyono dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan FGD tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam itu sebagai bentuk inovasi program perguruan tinggi untuk memajukan pemerintahan desa dan masyarakat
“Karena itu, kelanjutan dari kerja sama ini nanti akan saya back-up,” tegas dia.
Gatot juga menambahkan, bahwa kolaborasi berupa penguatan kapasitas UMKM di Desa Kesilir oleh Pemdes dan OWS diharapkan bisa memajukan dan mengembangkannya.
“Kedepannya sinergi ini agar terus dioptimalkan, sehingga masyarakat desa mendapat dampak ekonominya,” tegasnya.
Usai Camat, sambutan berikutnya disampaikan oleh Pemerintah Desa Kesilir Ahmad Muzayyin. Dia menyampaikan terima kasih pada para mahasiswa atas perannya untuk memajukan UMKM di Desa Kesilir. Ia pun berjanji akan mengorganisir UMKM di sana untuk bekerja sama dengan OWS.
Di sesi diskusi, tampak berjalan dengan gayeng. Pihak OWS mengajak dan memotivasi UMKM “Kelir” untuk bersikap profesional dan tidak selalu mengharap bantuan pemerintah.
Atas ajakan tersebut, UMKM Kelir menyatakan siap berkolaborasi dengan OWS. Kemudian, lembar MOU yang disediakan mahasiswa itu ditandatangani oleh Pemdes Kesilir, OWS dan UMKM Kelir.
Drs Itok Wicaksono, MSi sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan FISIPOL menyatakan bahwa MOU yang telah ditandangani tersebut bisa menciptakan standar usaha UMKM Kelir yang diinginkan oleh pasar, sehingga memiliki daya saing dalam usahanya.
Sedangkan bagi pemerintah desa, hemat Itok, diharapkan bisa memunculkan program-program desa yang inovatif dan kreatif.
“Apabila perlu di-back up, maka pak Kades nanti sebagai penanggung jawab kewilayahan desa melakukan pembinaan. Bahkan bisa menggunakan anggaran APBDES 2022 untuk program pemberdayaannya,” tutur Itok.
Itok Wicaksono berharap bahwa MOU antara pemerintah desa, pengusaha OWS dan UMKM Kelir itu tidak sebatas kesepatan di atas kertas saja, namun benar-benar bisa direalisasikan menjadi kerja sama yang praksis.
“Nanti para mahasiswa mengawal MOU ini bisa lebih ke-operasional,” harapnya.
Menanggapi harapan Itok tersebut, Kades Muzayin menyatakan siap meningkatkan kemajuan UMKM di desanya dengan mengalokasikan anggaran pemberdayaan bagi UMKM pada tahun anggaran 2022.
” Saya upayakan nanti ada alokasi dana pemberdayaan bagi UMKM. Supaya UMKM di desa saya berkembang semua,” tuturnya. (Nafik/Red)