Penangkapan Djoko Tjandra, Begini Tanggapan IPW!

JAKARTA, fajarnasional.com – Kepolisian Republik Indonesia berhasil menangkap Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra, Kamis (30/7/2020). Djoko Tjandra merupakan buronan sejak 2009 terpidana kasus pengalihan utang atau cessie Bank Bali.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pesidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menegaskan, penangkapan Djoko Tjandra tidak berkaitan dengan bursa calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

“Bagaimanapun, calon Kapolri yang akan diangkat Presiden tentu melihat situasi aktual politik saat itu dan proyeksi situasi ke depan. Semuanya sangat tergantung pada insting politik Presiden maupun hak prerogatif Presiden,” kata Neta S Pane, seperti yang dilansir suarasurabaya.net.

Neta, sapaan akrabnya, mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi calon Kapolri ke depan yang akan dipilih Presiden dari kalangan bintang dua. Selain itu, proses suksesinya satu paket dengan calon Wakapolri.

Namun, kata dia, dalam kondisi “panas” kasus Djoko Tjandra, apalagi dengan sudah tertangkapnya buronan kakap itu, ada saja pihak-pihak yang mengaitkannya dengan bursa calon Kapolri.

“Memang informasi yang diperoleh IPW ini kembali kepada situasi aktual dan menjadi hak prerogatif Presiden,” katanya.

Neta, berharap, supaya masyarakat maupu pihak tertentu tidak mengaitkan kasus Djoko Tjandra dengan suksesi Kapolri. Dia menekankan untuk bersabar menunggu momentum yang akan terjadi ke depannya.

“Yang seperti akan dimulai Presiden dengan reshuffle kabinet, pergantian Panglima TNI dan suksesi Kapolri. Kami menilai, hal ini akan dilakukan pasca-new normal agar pemerintahan ke depan semakin efektif dan stabilitas keamanan kondusif,” ujar Neta.

Diwaktu yang bersamaan, IPW mengapresiasi Kepolisian Diraja Malaysia yang telah bersedia bekerja sama dalam membantu penangkapan Djoko Tjandra. Menurut Neta, kerja sama seperti ini patut di contoh Polri kedepannya.

“Khususnya NCB Interpol Polri dalam melakukan lobi ke negara-negara lain yang terdapat buronan koruptor bersembunyi di sana,” imbuhnya.

Neta, berharap, kerja sama internasional dilanjutkan, sehingga Polri bisa menangkap buronan yang lainnya. Mengingat masih ada 38 buronan NCB Interpol Polri di Luar Negeri. (sumber : suarasurabaya.net/NDY)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.