Inovasi Pekerja Seni di Masa Pandemi

JAKARTA, fajarnasional.com – Efek domino pagebluk turut menyasar seni pertunjukan teater. Di tengah kondisi yang tak pasti, seniman-seniman dipaksa untuk adaptif dan responsif. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Lab Teater Ciputat (Idn) & Theatre Company shelf (Jpn). Kegiatan kolaboratif itu memanfaatkan kemajuan teknologi dan inovasi.

“Agar proses kreatif tidak berjalan di tempat,” ujar Wulan Pusposari selaku pimpinan produksi dalam projek ini, Kamis (16/9).

Pertunjukan tersebut mementaskan persilangan karya sastra antara Sotoba Komachi karya Yukio Mishima dan Rintrik karya Danarto. Dua karya itu memiliki kata kunci yaitu “Between Mystery and Mystical”.

“Masa pandemi sebagai ruang refleksi atas kerja kesenian yang telah dilakukan sebelumnya,” imbuhnya.

Kedua kelompok itu bersepakat menjalankan proses kolaborasi selama tiga tahun 2020-2022. Medium digital menjadikan proses tersebut menemukan tantangan baru dan merangsang tawaran bentuk eksplorasi penciptaan teater.

Guna mempersiapkan kegiatan kolaborasi itu, akan digelar workshop internal dan open rehearsal untuk aktor-aktor LTC yang akan dimentori oleh Yasuhito Yano (Sutradara TCs) melalui platform zoom dari kediamannya di Tokyo. Workshop akan digelar pada Sabtu, 18 September 2021 bertempat di Studio Latian di wilayah Jakarta Selatan. Dengan sebelumnya hal serupa juga telah di laksanakan untuk aktor-aktor TCs yang di mentori oleh Bambang Prihadi (Sutradara LTC) pada Minggu, 12 September 2021.

“Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses kolaborasi,” katanya.

Program kolaborasi yang dibuat untuk menyikapi pandemi, pertama-tama berupa Symposium Crossing Text. Hal ini dilakukan untuk memulai publikasi. Ia melanjutkan, hal itu untuk memperkaya data dalam bedah naskah Sotoba Komachi dan Rintrik.

Tahap selanjutnya, LTC dan TCs melakukan review masing-masing pertunjukan dan mendalami sejumlah kata kunci yang ditemukan, seperti: kematian, tua, keberjarakan, penantian, dan harapan, yang diniatkan untuk mempertemukan spirit kedua naskah.

Latihan pertunjukan kolaborasi itu dilakukan secara daring setiap dua minggu sekali. Pasca latihan secara daring itu, latihan bersama secara intensif akan dilakukan pada tahun 2022.

“Tahap ini dibutuhkan untuk menguji coba temuannya selama latihan via daring yang disusun dalam draft alur pertunjukan oleh tim Sutradara,” pada tahap ini, lanjutnya, membutuhkan kesiapan lebih matang.

Tahapan ini akan diselenggarakan dalam dua kali pertemuan masing-masing 14 hari. Di Tokyo pada bulan Maret 2022 dan di Jakarta bulan Agustus di tahun yang sama.

Aktor LTC yang terlibat dalam kerja kolaborasi ini, antara lain; Ari Sumitro, Bangkit Sanjaya, Ale Utsman, Sir Ilham Jambak, Holifah Wira, Yova Tri Wahyuni, Rohro Corleone. Adapun Aktor TCs antara lain; Yuko Kawabuchi, Yuhei Yokota, Takashi Okito, Shoichi Ayada, Mako Mitsuhashi. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Asia Centre, Arts Council Tokyo, dan Japan Foundation. (Red/Ham)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *