Tak Terima Ditegur Saat Pesta Miras, Berujung Saling Tombak
KOTA BIMA, fajarnasional.com – Ada-ada saja kisah kehidupan ini. Bukannya malu dan merasa bersalah atas perbuatannya, justeru marah-marah dan tidak terima.Itulah peristiwa yang terjadi di Desa Parangina Sape Kabupaten Bima, Selasa (14/9) kemarin. Awalnya dilarang mabu dan pesta miras sambil malak orang, berujung perkelahian hingga saling tombak.
Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra melalui Kasubag Humas Iptu Jufrin Rama, Rabu (15/9) mengabarkan, atas peristiwa saling tombak itu, HN (21) warga yang melarang mabuk-mabukan dan memalak orang pun SK (28) satu dari sekian pemuda yang pesta miras malam itu, sama-sama menjadi korban saling tombak.
Kronologinya, jelas Iptu Jufrin Rama, berawal dari HN yang meminta pada SK dan kawan-kawan agar tidak pesta miras dijalan apalagi sambil memalak orang yang lewat.
“Saat diingatkan SK dan kawan-kawan tidak terima dan mengamuk,” jelasnya menceritakan kronologi peristiwa saling tombak itu.
Karena merasa tidak ditanggapi baik, sambung Kasi Humas menceritakan, HN ke rumah dan mengambil tombak dan kembali ke TKP tempat SK dan kawan-kawannya pesta miras.
Sesampai di lokasi lanjutnya, HN langsung menanyakan pada SK dan kawan-kawan siapa yang ngamuk sembari menombak pagar disekitar itu.
Melihat itu, cerita Iptu Jufrin, SK naik pitam lalu mengambil tombak yang menancap di pagar, dengan serta merta menombak kearah HN dan mengenai perutnya.
Tidak terima dirinya ditombak, HN mencabut tombak yang menancap diperutnya lalu menombak SK dan mengenai pantatnya.
“Perkelahian keduanya pun dan tak terelakan hingga direlai warga lainnya,” ujarnya menceritakan.
Keduanya pun langsung dilarikan ke puskesmas terdekat dengan luka disejumlah bagian tubuhnya.
“Kasus ini tengah ditangani Polsek Sape, termasuk pengamanan situasi dan kondisinya,” pungkas Iptu Jufrin. (Red/Ham)